Buku Biografi Hasan Bin Ali Bin Thalib : Hasan adalah salah satu imam umat Islam. Petunjuk, perkataan, dan
perbuatannya patut diteladani dalam kehidupan ini. Sejarah kehidupan
Hasan adalah sumber utama keimanan, emosi keislaman yang benar, dan
pemahaman yang semestinya tentang agama ini. Melalui sejarah kehidupannya, kita belajar memahami perbedaan
pendapat, menimbang kemaslahatan dan kemudaratan, memahami tujuan
syariat, strategi mengalahkan hawa nafsu, adab berinteraksi dengan Al
Quran, dan cara meneladani Rasulullah SAW. Masa kekhilafahan Biografi Hasan Bin Ali Bin Thalib ini sangat penting untuk diketahui
oleh umat Islam. Ia memang hanya berkuasa selama enam bulan saja.
Tetapi, masa pemerintahannya menggenapkan masa pemerintahan Khulafaur
Rasyidin yang berlangsung selama tiga puluh tahun, seperti disabdakan
Nabi SAW, “Kekhilafahan pada umatku berlangsung selama tiga puluh tahun,
setelah itu dilanjutkan dengan kerajaan.” (HR. At Tirmidzi) Diawali dengan membicarakan nama, nasab, panggilan, sifat, dan
julukan Hasan, hingga akhir tulisan, penulis telah memaparkan sejarah
hidup cucu Rasulullah ini dengan runut, santun, dan lengkap. Sisi lain yang menarik dari Buku Biografi Hasan bin Ali bin Thalib
ini, penulis mampu menghargai fakta ilmiah, objektivitas, dan netralitas
dalam mengungkapkan sejarah Hasan bin Ali R.A. Dengan fakta dan riwayat
yang shahih di buku ini serta hati yang bersih, pembaca dapat menemukan
bagaimana sejatinya hubungan antara Hasan yang merupakan bagian ahli
bait dan Muawiyah. Buku Biografi Hasan bin Ali bin Thalib ini juga mengungkapkan
sumber-sumber yang tidak bisa dipercaya, termasuk kebohongan sebagian
buku sejarah yang menyatakan bahwa Muawiyah dan anaknya telah meracun
Hasan. Selama ini memang terjadi perbedaan pandangan Syiah dan Ahli Sunnah dalam melihat sejarah. Namun, kedudukan Biografi Hasan Bin Ali Bin Thalib pada masa Khulafaur Rasyidin, hubungannya yang
erat dengan mereka, sikapnya terhadap Perang Jamal dan Shiffin,
baiatnya kepada Muawiyah R.A. dan serangkaian peristiwa terkait yang
dijelaskan tanpa prasangka dan fanatisme akan menuntut kita kepada sikap
yang benar terhadap para pendahulu kita.
Buku Biografi Hasan Bin Ali Bin Thalib : Hasan adalah salah satu imam umat Islam. Petunjuk, perkataan, dan
perbuatannya patut diteladani dalam kehidupan ini. Sejarah kehidupan
Hasan adalah sumber utama keimanan, emosi keislaman yang benar, dan
pemahaman yang semestinya tentang agama ini.
Melalui sejarah kehidupannya, kita belajar memahami perbedaan
pendapat, menimbang kemaslahatan dan kemudaratan, memahami tujuan
syariat, strategi mengalahkan hawa nafsu, adab berinteraksi dengan Al
Quran, dan cara meneladani Rasulullah SAW. Masa kekhilafahan Biografi Hasan Bin Ali Bin Thalib ini sangat penting untuk diketahui
oleh umat Islam. Ia memang hanya berkuasa selama enam bulan saja.
Tetapi, masa pemerintahannya menggenapkan masa pemerintahan Khulafaur
Rasyidin yang berlangsung selama tiga puluh tahun, seperti disabdakan
Nabi SAW, “Kekhilafahan pada umatku berlangsung selama tiga puluh tahun,
setelah itu dilanjutkan dengan kerajaan.” (HR. At Tirmidzi) Diawali dengan membicarakan nama, nasab, panggilan, sifat, dan
julukan Hasan, hingga akhir tulisan, penulis telah memaparkan sejarah
hidup cucu Rasulullah ini dengan runut, santun, dan lengkap. Sisi lain yang menarik dari Buku Biografi Hasan bin Ali bin Thalib
ini, penulis mampu menghargai fakta ilmiah, objektivitas, dan netralitas
dalam mengungkapkan sejarah Hasan bin Ali R.A. Dengan fakta dan riwayat
yang shahih di buku ini serta hati yang bersih, pembaca dapat menemukan
bagaimana sejatinya hubungan antara Hasan yang merupakan bagian ahli
bait dan Muawiyah. Buku Biografi Hasan bin Ali bin Thalib ini juga mengungkapkan
sumber-sumber yang tidak bisa dipercaya, termasuk kebohongan sebagian
buku sejarah yang menyatakan bahwa Muawiyah dan anaknya telah meracun
Hasan. Selama ini memang terjadi perbedaan pandangan Syiah dan Ahli Sunnah dalam melihat sejarah. Namun, kedudukan Biografi Hasan Bin Ali Bin Thalib pada masa Khulafaur Rasyidin, hubungannya yang
erat dengan mereka, sikapnya terhadap Perang Jamal dan Shiffin,
baiatnya kepada Muawiyah R.A. dan serangkaian peristiwa terkait yang
dijelaskan tanpa prasangka dan fanatisme akan menuntut kita kepada sikap
yang benar terhadap para pendahulu kita.
.